Sabtu, 26 November 2011

Penyakit Pasca panen


Busuk Kering Fusarium pada Umbi Kentang

           
Busuk kering fusarium disebabkan oleh Fusarium spp. Menyerang umbi kentang yang disimpan dalam gudang. Penyakit dapat mempunyai arti yang  cukup penting. Penyakit ini tersebar luas dan hampir terdapat di semua daerah penanam kentang di seluruh dunia. Busuk umbi terdapat di Malaysia, Filipina, dan Negara-negara Pasifik Selatan, tetapi agaknya penyakit ini belum terdapat di Thailand (Benigno dan Quebral, 1977; Giatgong, 1980; Graham, 1971; Singh, 1980).

Gejala :
Pada umbi yang disimpan permulaan serangan Fusarium tampak dengan terbentuknya bercak-bercak berlekuk dan berwarna tua, yang makin lama makin meluas. Pada permukaannya terdapat miselium berbentuk bantal-bantal yang berwarna putih sampai berwarna merah jambu dan membentuk banyak konidium. Bagian umbi yang sakit menjadi kering, berkerut, dan keras (mummifikasi), sehingga sukar dipotong dengan pisau. Bagian dalam umbi yang sakit berubah menjadi massa bertepung yang kering. Jika infeksi jamur Fusarium diikuti oleh jasad-jasad sekunder, misalnya bakteri, umbi dapat menjadi busuk basah.

Penyebab penyakit :
Penyakit ini disebabkan oleh beberapa spesies Fusarium. Yang paling banyak terdapat adalah Fusarium caeruleum (Lib.) Sacc. Spesies ini mempunyai konidium berbentuk sabit, yang umumnya bersekat 3, berukuran 30-40 x 4,5-5,5 μm, membentuk massa yang berwarna putih, oker, atau merah jambu.
F.sambucinumFuckel dan F. solani (Mart.) AppeletWr. f.sp. martiidilaporkandapatmenyebabkanbusukkeringjuga (Anon., 1987/1988).
Disampingitu, F. oxysporumSchlechtdapatmenyebabkanpenyakitini (Rayati, 1983).
            Di Malaysia jamurpenyebabbusukumbidiidentifikasisebagaiFusariumculmorum (W.G. Sm.)Sacc., F. oxysporumSchlecht. ex Fr., dan F. solani (Mart.) Sacc. (Singh, 1980).

            Daurpenyakit :
            Penyebabpenyakitiniumumterdapat di dalamtanah yang ditanamikentang.Infeksiterjadimelaluiluka-luka yang terdapatpadakulitkentang, misalnyaluka-luka yang terjadisecaramekanisselamapanenandansortasi, karenaserangga, nematode, jamur, danjugaluka-lukakarenaterbakarmatahari.TetapijamurFusariumjugadapatmengadakaninfeksipadaumbi yang utuhmelaluilentiseldanjaringan yang lemah di sekitar tunas (mata).
            Di dalamgudangpenularanberlangsungagaklambatterjadikarenaadanyakontakantaraumbi yang sehatdengan yang sakit, ataudenganperantaraankonidiumjamur.

            Faktor-faktor yang mempengaruhipenyakit :
            Intensitaspenyakitdalamgudangdibantuolehsuhupenyimpanan yang relative tinggi, cahaya yang lebihdari 50%, danpenyimpanan yang lebihdari 4 bulan. Adanyaluka-lukapadaumbimembantuinfeksi.
            KultivarDragamempunyaiketahanan yang lebihtinggiterhadapbusukkeringFusariumdaripadakultivarCipanasdanKatela (Rayati, 1983).
            MenurutSuhardi, et al (1988) pemakaiankotorankudasebagaipupukmeningkatkanjumlahumbi yang dalamgudang, baikolehFusarium spp. maupunErwiniacartovora, jikadibandingkandengankotoranayam.
           


Pengendalian :
1.      Diusahakan agar panenandansortasidilakukandenganhati-hatiuntukmenghindarkanterjadinyaluka-luka.
2.     Gudangsimpanandibersihkandenganteliti; kalauperlugudangdidesinfestasidengan formalin 4% (Anon, 1977).
3.     Umbi-umbi yang disimpandiperiksadenganteratur. Umbi yang bergejalapenyakitharusdibuangsegera.
4.     Umbi-umbibenih yang sakittidakturuttertanam.
5.     Menyimpanumbi-umbidalamsuhu yang serendahmungkin.
6.     Memberantas nematode dalamtanahuntukmengurangiluka-luka yang dapatmenjadijalaninfeksiFusarium (Anon, 1977).
7.     Dapatmenggunakanobat-obat, misalnyadenganmerendamumbi yang barusajadipungutdalamlarutan yang mengandung formalin.



Daftarpustaka :
Semangun, Haryono. 2000. Penyakit-PenyakitTanamanHortikultura di Indonesia. Yogyakarta: GadjahMada University Press
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar