Busuk
kering fusarium disebabkan oleh Fusarium
spp. Menyerang umbi kentang yang disimpan dalam gudang. Penyakit dapat mempunyai
arti yang cukup penting. Penyakit ini tersebar
luas dan hampir terdapat di semua daerah penanam kentang di seluruh dunia. Busuk
umbi terdapat di Malaysia, Filipina, dan Negara-negara Pasifik Selatan, tetapi agaknya
penyakit ini belum terdapat di Thailand (Benigno dan Quebral, 1977; Giatgong,
1980; Graham, 1971; Singh, 1980).
Gejala
:
Pada
umbi yang disimpan permulaan serangan Fusarium tampak dengan terbentuknya bercak-bercak
berlekuk dan berwarna tua, yang makin lama makin meluas. Pada permukaannya terdapat
miselium berbentuk bantal-bantal yang berwarna putih sampai berwarna merah jambu
dan membentuk banyak konidium. Bagian umbi yang sakit menjadi kering, berkerut,
dan keras (mummifikasi), sehingga sukar dipotong dengan pisau. Bagian dalam umbi
yang sakit berubah menjadi massa bertepung yang kering. Jika infeksi jamur Fusarium
diikuti oleh jasad-jasad sekunder, misalnya bakteri, umbi dapat menjadi busuk basah.
Penyebab
penyakit :
Penyakit
ini disebabkan oleh beberapa spesies Fusarium. Yang paling banyak terdapat adalah
Fusarium caeruleum (Lib.) Sacc. Spesies
ini mempunyai konidium berbentuk sabit, yang umumnya bersekat 3, berukuran
30-40 x 4,5-5,5 μm, membentuk massa yang berwarna putih, oker, atau merah jambu.
F.sambucinumFuckel dan F. solani
(Mart.) AppeletWr. f.sp. martiidilaporkandapatmenyebabkanbusukkeringjuga
(Anon., 1987/1988).
Disampingitu,
F. oxysporumSchlechtdapatmenyebabkanpenyakitini (Rayati, 1983).
Di Malaysia
jamurpenyebabbusukumbidiidentifikasisebagaiFusariumculmorum (W.G. Sm.)Sacc., F. oxysporumSchlecht. ex Fr., dan F. solani
(Mart.) Sacc. (Singh, 1980).
Daurpenyakit :
Penyebabpenyakitiniumumterdapat di
dalamtanah yang ditanamikentang.Infeksiterjadimelaluiluka-luka yang
terdapatpadakulitkentang, misalnyaluka-luka yang terjadisecaramekanisselamapanenandansortasi,
karenaserangga, nematode, jamur,
danjugaluka-lukakarenaterbakarmatahari.TetapijamurFusariumjugadapatmengadakaninfeksipadaumbi
yang utuhmelaluilentiseldanjaringan yang lemah di sekitar tunas (mata).
Di dalamgudangpenularanberlangsungagaklambatterjadikarenaadanyakontakantaraumbi
yang sehatdengan yang sakit, ataudenganperantaraankonidiumjamur.
Faktor-faktor yang
mempengaruhipenyakit :
Intensitaspenyakitdalamgudangdibantuolehsuhupenyimpanan
yang relative tinggi, cahaya yang lebihdari 50%, danpenyimpanan yang lebihdari
4 bulan. Adanyaluka-lukapadaumbimembantuinfeksi.
KultivarDragamempunyaiketahanan yang
lebihtinggiterhadapbusukkeringFusariumdaripadakultivarCipanasdanKatela (Rayati,
1983).
MenurutSuhardi, et al (1988) pemakaiankotorankudasebagaipupukmeningkatkanjumlahumbi
yang dalamgudang, baikolehFusarium
spp. maupunErwiniacartovora,
jikadibandingkandengankotoranayam.
Pengendalian
:
1. Diusahakan agar
panenandansortasidilakukandenganhati-hatiuntukmenghindarkanterjadinyaluka-luka.
2. Gudangsimpanandibersihkandenganteliti;
kalauperlugudangdidesinfestasidengan formalin 4% (Anon, 1977).
3. Umbi-umbi yang
disimpandiperiksadenganteratur. Umbi yang bergejalapenyakitharusdibuangsegera.
4. Umbi-umbibenih yang
sakittidakturuttertanam.
5. Menyimpanumbi-umbidalamsuhu yang
serendahmungkin.
6. Memberantas nematode
dalamtanahuntukmengurangiluka-luka yang dapatmenjadijalaninfeksiFusarium (Anon,
1977).
7. Dapatmenggunakanobat-obat,
misalnyadenganmerendamumbi yang barusajadipungutdalamlarutan yang mengandung formalin.
Daftarpustaka
:
Semangun,
Haryono. 2000. Penyakit-PenyakitTanamanHortikultura
di Indonesia. Yogyakarta: GadjahMada University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar