Tanaman padi
A.
Hama yang menyerang tanaman padi
1.
Hama Putih (Caseworm)
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pyralidae
Genus : Nymphuta
Spesies : Nymphuta depunctalis Guen
Bioekologi :
Hama putih jarang menyebabkan
masalah di pertanaman padi. Tanda adanya hama ini di lapang adalah dari ngengat
kecil dan larva. Warna ngengat putih sampai putih seperti perak dengan
bercak-bercak coklat pada sayapnya. Ujung sayap ada garis dengan warna lebih
tua. Telurnya yang kecil diletakkan satu
per satu pada tanaman padi yang masih muda.
Stadia tanaman yang paling rentan adalah pada fase pembibitan sampai
stadia anakan. Stadia hama yang merusak adalah stadia larva. Larva yang baru
saja menetas terus merayap ke atas menuju daun. Sebelum sampai ujung, daun
digigit di kanan-kiri sampai tulang ke tulang utama sehingga daun akan
menggulung sendiri. Larva kemudian masuk ke dalam gulungan daun yang berbentuk
tabung. Setelah itu tepi daun direkatkan. Selanjutnya tulang daun utama
digigitnya sampai putus. Demikian juga ujung daun yang berlebihan digigitnya
sehingga terbentuklah rumahnya yang berbentuk tabung dengan panjang ± 2-4 cm.
Tabung ini kelihatan bergantungan dan ada juga yang mengapung di atas permukaan
air. Perkembangan larvanya 14-20 hari. Setelah berusia 20 hari, larva mulai
merapat diri pada batang padi, lalu berkepompong. Masa berkepompong ± 7 hari.
Setelah kepompong menjadi ngengat, hama putih ini suka terbang waktu malam dan
tertarik pada cahaya lkampu. Siklus hidup hama putih adalah 35 hari.
Gejala dan kerugian yang
ditimbulkan :
Gejala kerusakan pada daun yang khas yaitu daun terpotong
seperti digunting. Daun yang terpotong tersebut dibuat menyerupai tabung yang
digunakan larva untuk membungkus dirinya, dimana larva aman dengan
benang-benang sutranya. Larva bernafas dari dalam tabung dan memerlukan air di
sawah. Gulungan daun yang berisi larva akan mengapung di atas permukaan air pada
siang hari dan makan pada malam hari. Larva akan memanjat batang padi membawa
gulungan daunnya yang berisi air untuk pernafasannya. Tingkat ambang ekonomi
adalah lebih dari 25% daun rusak atau 10 daun rusak per rumpun.
Pengendaliannya dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
a.
Mengeringkan persemaian padi
selama 7-10 hari untuk mematikan larva hama ini karena larvanya senang hidup
dengan air.
b.
Penggunaan bibit sehat.
c.
Melepaskan musuh alami seperti
semut yang memakan larvanya.
d.
Menggugurkan dan memusnahkan tabung
daun.
2.
Wereng Padi Coklat (Brown Planthopper = BPH)
Ordo : Homoptera
Famili :
Delphacidae
Genus :
Nilaparvata
Spesies : Nilaparvata lugens (Stal)
Bioekologi :
Wereng sebelumnya termasuk hama sekunder dan menjadi hama
penting akibat penyemprotan pestisida yang tidak tepat pada awal pertumbuhan
tanaman, sehingga membunuh musuh alami. Pertanaman yang dipupuk nitrogen tinggi
dengan jarak tanam rapat merupakan kondisi yang sangat disukai wereng. Stadia
tanaman yang rentan terhadap serangan wereng coklat adalah dari pembibitan
sampai fase matang susu. Wereng coklat betina bertelur sebanyak ± 200-700 butir
yang diletakkan dalam pelepah daun atau sepanjang urat tengah dan menetas dalam
5-9 hari. telurnya berwarna keputih-putihan dalam barisan memanjang. Nimfa
mengalami 5 instar dalam waktu 12-18 hari, berwarna coklat muda sampai tua.
Wereng coklat mempunyai mulut pengisap dan memasukkan alat pengisap untuk menghisap
cairan tanaman pada sistem vaskular (pembuluh tanaman). Siklus hidupnya 21-33
hari. Dalam satu tahun mungkin ada 4 atau lebih generasi
Gejala
dan kerugian yang ditimbulkan :
Wereng
coklat dapat menyebabkan daun berubah kuning oranye sebelum menjadi coklat dan
mati. Dalam keadaan populasi wereng tinggi dan varietas yang ditanam rentan
wereng coklat dapat mengakibatkan tanaman seperti terbakar atau “hopperburn”.
Karena nimfa dan wereng coklat dewasa mengisap cairan lebih banyak sebagai
makanannya daripada mencernakan makanan maka wereng ini mengeluarkan embun madu
yang menyebabkan bercak hitam yang disebabkan cendawan jalaga. Wereng coklat
juga dapat menularkan penyakit virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput, dua
penyakit yang sangat merusak. Ambang ekonomi hama ini adalah 15 ekor per rumpun
Pencegahan dan pengendalian
dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.
·
Bersihkan gulma dari sawah dan areal sekitarnya.
·
Gunakan varietas tahan seperti Ciherang, Mekongga, dan Cigeulis.
·
Amati wereng di persemaian setiap hari, atau setiap minggu setelah tanam
pindah pada batang dan permukaan air. Periksa kedua sisi persemaian. Pada
tanaman yang lebih tua, pegang tanaman dan rebahkan sedikit dan tepuk dengan
pelan dekat bagian basal untuk melihat kalau ada wereng yang jatuh ke permukaan
air.
·
Gunakan perangkap cahaya waktu malam ketika terlihat ada gejala serangan
wereng. Jangan tempatkan cahaya dekat persemaian atau sawah. Bila perangkap
cahaya diserbu oleh berates wereng, berarti persemaian dan sawah perlu segera
diperiksa; lalu amati setiap hari dalam beberapa minggu berikutnya.
·
Pemupukan nitrogen harus hati-hati sebab
bila pemupukan nitrogen tinggi akan mendorong perkembangan populasi wereng
coklat.
·
Sawah yang tergenang air sebaiknya segera dikeringkan selama 3-4 hari
karena jika tergenang air terus-menerus maka akan menjadi tempat berkembangbiak
wereng coklat
·
Sapu persemaian dengan jaring untuk menghilangkan wereng (tapi tidak
telurnya), terutama dari persemaian kering. Pada kepadatan wereng yang tinggi,
penyapuan tidak akan dapat menghilangkan wereng dalam jumlah banyak dari bagian
basal tanaman.
·
Bila musuh alami lebih banyak jumlahnya daripada wereng, risiko ledakan
serangan kecil. Musuh alami wereng termasuk laba-laba, beberapa jenis
parasitoid seperti Apanteles spp., Cotesia spp., Trichogramma spp., capung, itik, katak.
·
Penggunaan insektisida harus mempertimbangkan risiko terhadap kesehatan
dan lingkungan. Penggunaan insektisida yang tidak sesuai dengan prinsip tepat
jenis, tepat dosis, dan tepat waktu akan mengganggu keseimbangan alami karena
terbunuhnya musuh alami wereng, menyebabkan resurjensi atau ledakan serangan
hama. Baca petunjuk yang tertera di label dengan teliti sebelum pestisida
digunakan.
3.
Walang Sangit (Rice Bug)
Ordo : Hemiptera
Famili : Alydidae
Genus : Leptocorisa
Spesies : Leptocorisa acuta
Thunberg
Bioekologi :
Walang sangit merupakan hama yang umum merusak bulir padi pada
fase pemasakan. Serangga apabila diganggu akan mempertahankan diri dengan
mengeluarkan bau. Selain sebagai mekanisme pertahanan diri, bau yang
dikeluarkan juga digunakan untuk menarik walang sangit lain dari spesies yang
sama. Fase pertumbuhan tanaman padi yang rentan terhadap serangan walang sangit
adalah dari keluarnya malai sampai matang susu karena mengisap buah padi
sehingga buahnya kosong.
Telur walang sangit berwarna hitam kecoklat-coklatan yang
diletakkan dalam barisan di permukaan atas daun padi. Jumlah telur pada setiap
kelompok kira-kira 10-20 butir. Setiap walang sangit betina dapat bertelur
lebih dari 100 butir telur dan telur akan menetas setelah 6-7 hari. Nimfa
mengalami 5 instar selama 17-27 hari. Walang sangit yang dewasa berbentuk
langsing dan panjangnya sekitar 16-18 mm. Bagian perut berwarna hijau atau krem
dan pada punggungnya berwarna coklat kehijau-hijauan. Daur hidup rata-rata
mencapai sekitar 5 minggu, lebih kurang 23-34 hari. Bila keadaan kehidupan
ideal, daur hidupnya dapat mencapai 115 hari.
Ambang ekonomi walang sangit
adalah lebih dari 1 ekor walang sangit per dua rumpun pada masa keluar malai
sampai fase pembungaan. Mekanisme merusaknya yaitu menghisap butiran gabah yang
sedang mengisi.
Gejala dan kerugian yang
ditimbulkan :
Baik nimfa maupun walang sangit
dewasa mengisap bulir pada yang masih pada tingkatan masak susu sehingga malai
padi menjadi hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat
dan tidak enak. Sebelum butiran padi terbentuk, walang sangit mengisap
tunas-tunas muda dan daun muda yang empuk dan berair. Pada daun terdapat bercak bekas isapan dan
bulir padi berbintik-bintik hitam.
Kerugian yang ditimbulkan oleh serangan walang sangit dapat mencapai
antara 10-40%.
Pengendalian dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
a.
Bertanam serempak agar makanan
tidak tersedia terus-menerus sehingga dapat memutus siklus hidupnya.
b.
Peningkatan kebersihan dengan Kendalikan gulma
di sawah dan di sekitar pertanaman.
c.
Mengumpulkan dan memusnahkan
telur sehingga mengurangi jumlah hama ini.
d.
Melepas musuh alami seperti
jangkrik, laba-laba, parasitoid Chrysona
spp., capung.
e.
Ratakan sawah dan pupuk secara merata agar pertumbuhan
tanaman seragam.
f.
Tangkap walang sangit dengan menggunakan jaring sebelum
stadia pembungaan.
g.
Umpan walang sangit dengan menggunakan ikan yang sudah
busuk, daging yang sudah rusak, atau dengan kotoran ayam.
h.
Rotasi tanaman agar dapat memutus siklus hidup dari
walang sangit.
i.
Penyemprotan dengan insektisida. Aplikasi insektisida
dilakukan apabila serangan sudah mencapai ambang ekonomi. Aplikasi insektisida
sebaiknya dilakukan pada pagipagi sekali atau sore hari ketika walang sangit
berada di kanopi.
4.
Kepik
Hijau (Nezara viridula)
Ordo :
Hemiptera
Famili
: Pentatomidae
Genus
: Nezara
Spesies
: Nezara viridula
Bioekologi
:
Nezara hidupnya berkelompok,
sangat dinamis, dan sering berpindah tempat. Nezara betina yang berukuran tidak
lebih dari 16 mm itu selama hidupnya dapat menghasilkan tidak kurang dari 1100
butir. Kapasitas ini melampaui kemampuan bertelur ayam leghorn yang hanya dapat
menghasilkan rata-rata 300 telur dalam 1 tahun. Telur diletakkan berkelompok
pada daun masing-masing berjumlah 10-90 butir. Dari telur hingga dewasa memakan
waktu 4-8 minggu dan dapat mencapai umur hingga 6 bulan. hama ini menyerang
batang dan buah padi.
Gejala :
Gejala yang terlihat yaitu pada
batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda
bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu.
Pengendalian dilakukan dengan
cara sebagai berikut.
a.
Mengumpulkan dan memusnahkan
telur-telurnya.
b.
Penggunaan musuh alami yaitu
parasitoid telur Ooencyrtus malayensis
Ferr. dan Telenomus sp. agar dapat
mengatur kerusakan pada stadia awal. Karena parasitoid telur bisa menyerang
telur hama sebelum menjadi larva.
c.
Penyemprotan dengan insektisida.
5.
Penggerek Batang Padi (Stem Borer)
Terdiri atas:
·
Penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas Wlk.)
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pyralidae
Genus : Scirpophaga
Spesies : Scirpophaga
incertulas Wlk.
·
Penggerek batang padi putih (Scirpophaga innotata Wlk.)
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pyralidae
Genus : Scirpophaga
Spesies : Scirpophaga innotata Wlk.
·
Penggerek batang padi bergaris (Chilo suppressalis Wlk.)
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pyralidae
Genus : Chilo
Spesies : Chilo suppressalis Wlk.
·
Penggerek batang padi merah jambu
(Sesamia inferens Wlk.)
Ordo : Lepidoptera
Famili : Noctuidae
Genus : Sesamia
Spesies : Sesamia
inferens Wlk.
Bioekologi :
Penggerek batang padi merupakan hama yang sangat penting pada
padi dan sering menimbulkan kerusakan dan menurunkan hasil panen secara nyata.
Terdapatnya penggerek di lapang dapat dilihat dari adanya ngengat di pertanaman
dan larva di dalam batang. Daur hidup semua hama penggerek batang padi hampir
sama. Mekanisme kerusakan disebabkan
larva merusak sistem pembuluh tanaman di dalam batang. Stadia tanaman yang
rentan terhadap serangan penggerek adalah dari pembibitan sampai pembentukan
malai. Ngengat betina dewasa bertelur lebih kurang 200 telur yang diletakkan
pada daun atau pelepah daun tanaman dan telurnya ditutup dengan bulu-bulu
seperti beludru berwarna coklat muda. beberapa telur ada yang berbentuk sisik.
Telur akan menetas sesudah 5-10 hari. Kemudian larva makan daun. Beberapa hari
kemudian, mereka akan menggerek batang dan masuk ke dalam batang serta makan
bagian dalam batang (teras) padi. Tingkatan larva lamanya sekitar 28-35 hari.
Larva menjadi pupa pada pangkal batang padi, walaupun mungkin juga terjadi
dalam tanah. Sekitar 10 hari pupa menetas menjadi ngengat. Siklus hidupnya
40-70 hari tergantung pada spesiesnya.
Gejala dan kerugian yang ditimbulkan:
Karena bagian dalam batang dimakan hama penggerek,
maka aliran air yang membawa unsure hara terganggu, sehingga batang menjadi
lemah dan mudah patah. selain itu, pucuk tanaman layu, kering berwarna
kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Penggerek
batang padi putih dan bergaris masuk ke dalam pelepah daun dan berjalan menuju
ke titik tumbuh sehingga merusak tanaman tersebut. Hama pada tanaman muda ini
disebut hama "sundep". Bila tanaman padi yang diserang sesudah
bulirnya terbentuk, maka aliran air yang membawa unsur hara pada malai
terganggu. Akibatnya tanaman padi menghasilkan malai-malai yang hampa dan
berwarna keputih-putihan sehingga disebut hama "beluk". Ambang ekonomi
penggerek batang adalah bila ada 2 ngengat dewasa atau satu kelompok telur/m2
atau 10% sundep atau 2% beluk. Perlu diketahui bahwa kerusakan pada stadia
generatif maka tindakan pengendalian sudah terlambat atau tidak efektif lagi.
Pengendalian
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a.
Menggunakan varitas tahan dan
berumur pendek agar cepat panen.
b.
Meningkatkan kebersihan
lingkungan.
c.
Menggenangi sawah selama 15 hari
setelah panen agar kepompong mati.
d.
Membakar jerami agar telur, larva
atau pupa yang masih tertinggal dalam jerami bisa dimusnahkan.
e.
Penggunaan musuh alami seperti parasitoid
Trichogramma japonicum, Parasitoid Trichogramma braziliensis, kumbang
tanah, jangkerik, semut, laba-laba.
f.
Penanaman dan pemanenan secara
serentak agar makanan bagi hama tidak tersedia terus menerus sehingga dapat
memutus siklus hidupnya.
g.
Rotasi tanaman agar dapat memutus
siklus hidup dari hama tersebut.
6.
Keong Mas (Golden Apple Snail)
Ordo : Prosbrancia
Famili : Ampullariidae
Genus : Pomacea
Spesies : Pomacea
canaliculata Lamarck
Bioekologi :
Keong mas merupakan salah satu hama penting yang menyerang padi
muda terutama di sawah yang ditanam dengan sistem tabela. Waktu kritis untuk
mengendalikan keong mas adalah pada saat 10 hari setelah tanam pindah, atau 21
hari setelah sebar benih (benih basah). Setelah itu laju pertumbuhan tanaman lebih
besar daripada laju kerusakan oleh keong mas. Bila di sawah diketahui ada keong
mas, perlu dilakukan pengaturan air karena keong mas menyenangi tempat-tempat
yang digenangi air. Jika petani menanam dengan sistem tanam pindah maka pada 15
hari setelah tanam pindah, sawah perlu dikeringkan kemudian digenangi lagi
secara bergantian (flash flood = intermitten irrigation). Bila petani menanam
dengan sistem tabela (tanam benih secara langsung), selama 21 hari setelah sebar
benih sawah perlu dikeringkan kemudian digenangi lagi secara bergantian. Selain
itu perlu dibuat caren di dalam dan di sekeliling petakan sawah sebelum tanam,
baik di musim hujan maupun kemarau.
Gejala dan kerugian yang ditimbulkan:
Keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman
dan memakannya, menyebabkan adanya bibit yang hilang di per-tanaman. Bekas
potongan daun dan batang yang diserangnya terlihat mengambang.
Pengendalian dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai
berikut.
a.
Secara fisik, gunakan saringan berukuran 5 mm mesh yang
dipasang pada tempat air masuk di pematang untuk meminimalkan masuknya keong mas
ke sawah dan memudahkan pemungutan dengan tangan.
b.
Secara mekanis,
pungut keong dan hancurkan. Telur keong mas dihancurkan dengan kayu/ bambu.
c.
Bila di suatu lokasi sudah diketahui bahwa keong mas
adalah hama utama, sebaiknya tanam bibit yang tua dan tanam lebih dari satu
bibit per rumpun; buat caren di dalam dan di sekeliling petakan sawah.
d.
Bila diperlukan
gunakan pestisida yang berbahan aktif niclos amida dan pestisida botani seperti
lerak, deris, dan saponin. Aplikasi pestisida dilakukan di sawah yang tergenang,
di caren, atau di cekungan-cekungan yang ada airnya tempat keong mas berkumpul.
7.
Burung (bird)
contoh burung :
·
Burung Gereja
Genus : Passer
Spesies : Passer montanus
·
Burung Mayar
Genus
: Ploceus
Spesies : Ploceus manyar
·
Burung Gelatik
Genus
: Padda
Spesies
: Padda oryzivora
Bioekologi :
Burung menyerang tanaman padi yang sudah dalam fase matang susu
sampai pemasakan biji (sebelum panen).
Gejala :
Serangan mengakibatkan biji hampa, adanya gejala seperti beluk,
dan biji banyak yang hilang. Menyerang menjelang panen,
tangkai buah patah, biji berserakan.
Pengendalian dapat dilakukan
dengan beberapa cara sebagai berikut.
a.
Mengusir dengan bunyi-bunyian
atau orang-orangan. Penjaga burung mulai dari jam 6-10 pagi dan jam
2-6 sore karena waktu-waktu tersebut merupakan waktu yang kritis
bagi tanaman diserang burung.
b.
Gunakan jaring untuk mengisolasi sawah dari serangan
burung; luas sawah yang di isolasi kurang dari 0,25 hektar.
c.
Bila tanam tabela:
- benih yang sudah disebar di
sawah ditutup dengan tanah;
- benih yang digunakan harus
lebih banyak;
- gunakan orang-orangan atau
tali yang diberi plastik untuk menakut-nakuti burung;
- pekerjakan penjaga burung;
- tanam serentak dengan
sekitarnya, jangan menanam atau memanen di luar musim agar tidak dijadikan
sebagai satu-satunya sumber makanan pada saat itu.
d. Kendalikan habitat/sarang burung.
B.
Penyakit yang menyerang tanaman padi
1.
Penyakit Blas (blast)
Penyebabnya adalah jamur Pyricularia oryzae
Gejala: menyerang daun, buku pada malai dan ujung
tangkai malai. Daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal
malai membusuk. Pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa. Penyakit blas
menginfeksi tanaman padi pada setiap fase pertumbuhan. Gejala khas pada daun yaitu
bercak berbentuk belah ketupat - lebar di tengah dan meruncing di kedua
ujungnya. Ukuran bercak kira-kira 1-1,5 x 0,3-0,5 cm berkembang
menjadi berwarna abu-abu pada bagian tengahnya. Daun-daun varietas rentan bisa mati.
Bercak penyakit blas sering sukar dibedakan dengan gejala bercak coklat
Helminthosporium. Blas dapat menginfeksi tanaman padi pada semua stadia
pertumbuhan. Infeksi bisa terjadi juga pada ruas batang dan leher malai yang disebut
blas leher (neck blast). Leher malai yang terinfeksi berubah menjadi
kehitam-hitaman dan patah, mirip gejala beluk oleh penggerek batang. Apabila
blas leher terjadi, hanya sedikit malai yang berisi atau bahkan hampa. Pemupukan nitrogen dalam takaran
tinggi dan cuaca yang lembab, terutama musim hujan, menguntungkan bagi
terjadinya infeksi.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a.
Membakar sisa jerami.
b.
Menggenangi sawah.
c.
Gunakan beberapa varietas tahan secara bergantian untuk
mengantisipasi perubahan ras cendawan yang relatif cepat.
d.
Gunakan pupuk nitrogen sesuai anjuran.
e.
Upayakan waktu tanam yang tepat, agar waktu awal
pembungaan (heading) tidak banyak embun dan hujan terus-menerus.
f.
Pengendalian secara kimiawi, gunakan fungisida (bila
diperlukan) yang berbahan aktif metil tiofanat atau fosdifen dan kasugamisin.
g.
Perlakuan benih.
2.
Hawar
Pelepah Daun (Sheath Blight)
Penyebabnya adalah jamur Rhizoctonia solani Kuhn. Cendawan ini terdapat
dalam tanah. Penyakit ini bisa menular ke tanaman sehat. Penyakit ini juga bisa
bersifat saprofit fakultatif dan menjadi parasit.
Infeksi penyakit ini periodik/hanya pada waktu-waktu tertentu
ketika suhu udara dan kelembaban tinggi, dan tanaman diberi pupuk nitrogen/urea
dengan takaran tinggi. Gejala penyakit dapat terlihat dari stadia anakan sampai
stadia matang susu, yaitu pada pelepah daun, di antara permukaan air dan daun
terdapat bercak/spot keabu-abuan yang berbentuk oval memanjang atau berbentuk
elips. Menyebabkan jumlah dan mutu gabah menurun.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara
sebagai beriku.
a.
Menanam padi tahan penyakit.
b.
Atur pertanaman di lapang agar jangan terlalu rapat.
c.
Keringkan sawah beberapa hari pada saat anakan maksimum.
d.
Bajak yang dalam untuk mengubur sisa-sisa tanaman yang
terinfeksi.
e.
Rotasi tanaman dengan kacang-kacangan untuk menurunkan
serangan penyakit.
f.
Buang gulma dan tanaman yang sakit dari sawah.
g.
Gunakan fungisida (bila diperlukan)
3.
Hawar Daun
Bakteri (Bacterial Leaf Blight - BLB)
Penyebabnya adalah Xanthomonas
campestris pv. oryzae.
Gejala penyakit berupa bercak berwarna kuning sampai putih
berawal dari terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi daun. Bercak bisa
mulai dari salah satu atau kedua tepi daun yang rusak, dan berkembang hingga
menutupi seluruh helaian daun. Pada varietas yang rentan, bercak
bisa mencapai pangkal daun terus ke pelepah daun. Infeksi pada pembibitan
menyebabkan bibit menjadi kering. Bakteri menginfeksi masuk sistem
vaskular tanaman padi pada saat tanam pindah atau sewaktu dicabut dari tempat pembibitan
dan akarnya rusak, atau sewaktu terjadi kerusakan daun. Apabila sel bakteri
masuk menginfeksi tanaman padi melalui akar dan pangkal batang, tanaman bisa
menunjukkan gejala kresek. Seluruh daun dan bagian tanaman lainnya menjadi
kering. Infeksi dapat terjadi mulai dari fase persemaian sampai awal fase
pembentukan anakan. Sumber infeksi dapat berasal dari jerami yang terinfeksi,
tunggul jerami, singgang dari tanaman yang terinfeksi, benih, dan gulma inang. Sel-sel
bakteri membentuk butir-butir embun pada waktu pagi hari yang mengeras dan
melekat pada permukaan daun.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
a.
Penggunaan varietas tahan seperti Conde dan Angke adalah
cara yang paling efektif.
b.
Sanitasi seperti membersihkan tunggul-tunggul dan
jerami-jerami yang terinfeksi/sakit.
c.
Jika menggunakan kompos jerami, pastikan jerami dari
tanaman sakit sudah terdekomposisi sempurna sebelum tanam pindah.
d.
Gunakan benih atau
bibit yang bebas dari penyakit hawar daun bakteri.
e.
Gunakan pupuk nitrogen sesuai takaran anjuran.
f.
Jarak tanam jangan
terlalu rapat.
4.
Penyakit Bakteri Daun Bergaris
(Bacterial Leaf Streak)
Penyebab: bakteri Xanthomonas
campestris pv. oryzicola.
Infeksi penyakit ini biasanya terbatas pada helaian daun saja.
Gejala yang timbul berupa bercak sempit berwarna hijau gelap yang lama-kelamaan
membesar berwarna kuning dan tembus cahaya di antara pembuluh daun.
Sejalan dengan berkembangnya penyakit, bercak membesar, berubah menjadi
berwarna coklat, dan
berkembang menyamping melampaui pembuluh daun yang besar. Seluruh daun varietas
yang rentan bisa berubah warna menjadi coklat dan mati. Pada keadaan ideal
untuk infeksi, seluruh pertanaman menjadi berwarna oranye kekuning-kuningan. Bakteri memasuki tanaman melalui kerusakan mekanik atau melalui terbukanya
sel secara alami. Butir-butir embun yang mengandung bakteri akan muncul pada
permukaan daun. Hujan dan angin membantu penyebaran penyakit ini. Stadia
tanaman yang paling rentan adalah dari fase anakan sampai stadia pematangan.
Pada infeksi yang berat, kehilangan hasil dapat mencapai 30%.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
a.
Menghindari luka mekanis.
b.
Pergiliran varietas.
c.
Buang atau hancurkan tunggul-tunggul dan jerami-jerami
yang terinfeksi/sakit.
d.
Pastikan jerami dari tanaman sakit sudah terdekomposisi
sempurna sebelum tanam pindah.
e.
Gunakan benih atau bibit yang bebas dari penyakit bakteri
daun bergaris.
f.
Gunakan pupuk nitrogen sesuai anjuran.
g.
Atur jarak tanam tidak terlalu rapat.
h.
Berakan tanah sesudah panen.
5.
Busuk
Batang (Stem Rot)
Sclerotium oryzae Cattaneo (anamorph),
Magnaporthe salvinii (Cattaneo) R.A.
Krause & R.K. Webster (telemorph)
Helminthosporium sigmoideum
Infeksi
penyakit ini terjadi pada batang yang dekat dengan permukaan air, masuk melalui
pembengkakan dan kerusakan. Gejala awal berupa bercak berwarna kehitam-hitaman,
bentuknya tidak teratur pada sisi luar pelepah daun dan secara bertahap
membesar (Gambar 18). Akhirnya, cendawan menembus batang padi yang kemudian menjadi
lemah, anakan mati, dan akibatnya tanaman rebah (Gambar 19). Stadia tanaman
yang paling rentan adalah pada fase anakan sampai stadia matang susu. Kehilangan
hasil akibat penyakt ini dapat mencapai 80%.
Pengendalian dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
a.
Tunggul-tunggul padi sesudah panen dibakar atau
didekomposisi.
b.
Keringkan petakan dan biarkan tanah sampai retak sebelum
diari lagi.
c.
Gunakan pemupukan berimbang; pupuk nitrogen sesuai
anjuran dan pemupukan K cenderung dapat menurunkan infeksi penyakit.
d.
Gunakan fungisida (bila diperlukan) yang berbahan aktif
belerang atau difenokonazol.
Tanaman Jagung
A.
Hama yang menyerang tanaman jagung
1.
Penggerek Batang Jagung (Ostrinia furnacalis Guen)
Ordo
: Lepidoptera
Famili
: Pyralidae
Genus
: Ostrinia
Spesies
: Ostrinia furnacalis Guen
Bioekologi
:
Ngengat aktif malam hari dan tidak tertarik pada cahaya. Ngengat betina
lebih menyukai meletakkan telur pada tanaman jagung yang tinggi dan telur di
letakkan pada permukaan bagian bawah daun utamanya pada daun ke 5-9 secra
berkelompok berbentuk bulat panjang atau tidak teratur berwarna putih
kekuning-kuningan mengkilat seperti sutera, jumlahnya sekitar 10-40 butir
telur, tetapi kadang-kadang lebih dari 90 butir. Seekor ngengat betina mampu bertelur
mencapai 500-1500 butir. Biasanya hama ini bertelur seminggu sebelum terbentuk
bunga betina (tongkol). Selanjutnya, telur menetas sekitar 3-10 hari dan larva yang baru menetas
berwarna putih kekuning-kuningan, makan berpindah-pindah, larva muda mula-mula
menggerek daun bagian bawah dan meninggalkan sisa-sisa makanan serta kotoran,
kemudian menuju malai. Selanjutnya memakan malai dan memintal malai bersama
serta membuat terowongan ke dalam tulang daun dan mengebor masuk ke dalam
batang. Setelah instar lanjut menggerek batang, umur larva 17-30
hari. Pupa biasanya
terbentuk di dalam batang, berwarna coklat kemerah merahan, umur pupa 6-9 hari. Ngengat hidup selama 10-24 hari.
Gejala
dan kerugian yang ditimbulkan :
Gejala serangan yaitu larva O. furnacalis ini mempunyai karakteristik
kerusakan pada setiap bagian tanaman jagung yaitu lubang kecil pada
daun, lubang gorokan pada batang, bunga jantan, atau pangkal tongkol,
batang dan tassel yang mudah patah, tumpukan tassel yang rusak. Serangan yang
hebat dapat menggagalkan panen.
Pengendalian dapat dilakukan dengan beberapa cara
sebagai berikut.
a.
Waktu tanam yang tepat.
b.
Tumpangsari jagung dengan kedelai atan kacang tanah untuk
membingungkan hama dalam mencari inang baik karena beraneka senyawa kimia yang
dikeluarkan maupun tinggi rendahnya tanaman-tanaman yang ada di lahan tersebut .
c.
Rotasi tanaman untuk
memutus siklus hidup hama ini dengan catatan hama pada tanaman jagung berbeda
dengan hama pada tanaman lain.
d.
Pemanfaatan musuh alami seperti : Parasitoid Trichogramma spp. Parasitoid tersebut
dapat memarasit telur O. furnacalis. Predator Euborellia annulata memangsa larva dan pupa O. furnacalis. Bakteri Bacillus thuringiensis Kurstaki mengendalikan larva
O.
furnacalis,
Cendawan sebagai
entomopatogenik adalah Beauveria bassiana dan Metarhizium
anisopliae mengendalikan
larva O.
furnacalis.
Ambang ekonomi 1 larva/tanaman.
e.
Menanam jagung agak lambat untuk menghindari telur hama lebih
dini.
f.
Memindahkan batang-batang jagung sesudah panen dan memusnahkan
tunggul batang jagung untuk mencegah larva tidur.
g.
Menghilangkan bunga jantan 3 dari 4 baris sesudah bunga jantan
muncul untuk mengurangi pengebor jagung dan menambah hasil panenan.
h.
Penggunaan insektisida yang berbahan aktif monokrotofos,
triazofos, diklhrofos, dan karbofuran efektif untuk menekan serangan penggerek
batang jagung.
2.
Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)
Ordo
: Lepidoptera
Famili
: Noctuidae
Genus
: Spodoptera
Spesies
: Spodoptera litura F.
Bioekologi :
Ngengat dengan sayap bagian depan berwarna coklat atau keperak-perakan, sayap belakang berwarna
keputihan, aktif malam hari. Telur berbentuk hampir bulat dengan bagian
datar melekat pada balik daun (kadang tersusun 2 lapis), warna coklat
kekuning-kuningan, berkelompok (masing-masing berisi 200-300 butir) tertutup bulu
seperti beludru, menetas 3-4 hari. Larva mempunyai warna yang bervariasi, ulat
yang baru menetas berwarna hijau muda, bagian sisi coklat tua atau hitam kecoklatan
dan hidup berkelompok. Ulat menyerang tanaman pada malam hari, dan pada siang hari bersembunyi
dalam tanah (tempat yang lembab). Biasanya ulat berpindah ke tanaman lain
secara bergerombol dalam jumlah besar. Selanjutnya membentuk pupa. Ulat berkepompong dalam
tanah, membentuk pupa tanpa rumah pupa (kokon) berwana coklat kemerahan
dengan panjang sekitar 1,6 cm. Siklus hidup berkisar antara 30 – 60 hari (lama
stadium telur 3 -4 hari, larva yang terdiri dari 5 instar : 20-46 hari,
pupa 8 – 11 hari).
Gejala
:
Gejala serangan larva yang masih kecil merusak daun
dan menyerang secara serentak berkelompok. dengan meninggalkan sisa-sisa
epidermis bagian atas, transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja. Biasanya
larva berada di permukaan bawah daun, umumnya terjadi pada musim kemarau. Tanaman
Inang Hama ini
bersifat polifag, selain jagung juga menyerang tomat, kubis, cabai, buncis,
bawang merah, terung, kentang, kangkung, bayam, padi, , tebu, jeruk, pisang,
tembakau, kacang-kacangan, tanaman hias, gulma Limnocharis sp., Passiflora
foetida, Ageratum sp., Cleome sp., dan Trema sp.
Pengendalian dapat dilakukan dengan beberapa cara
sebagai berikut.
a.
Pembakaran tanaman.
b.
Pengolahan tanah yang intensif.
c.
Mengumpulkan larva atau pupa dan bagian tanaman yang terserang
kemudian memusnahkannya.
d.
Penggunaan perangkap feromonoid seks untuk ngengat sebanyak 40
buah per hektar atau 2 buah per 500 m2 dipasang di tengah pertanaman
sejak tanaman berumur 2 minggu.
e.
Pemanfaatan musuh alami seperti : patogen Sl-NPV (Spodoptera litura – Nuclear Polyhedrosis
Virus), cendawan Cordisep, Aspergillus flavus, Beauveria bassina, Nomuarea rileyi, dan Metarhizium anisopliae, bakteri
Bacillus
thuringensis, nematode Steinernema sp., predator
Sycanus sp., Andrallus spinideus, Selonepnis geminada, parasitoid Apanteles sp., Telenomus spodopterae, Microplistis similis, dan Peribeae sp.
f.
Beberapa insektisida yang dianggap cukup efektif adalah
monokrotofos, diazinon, khlorpirifos, triazofos, dikhlorovos, sianofenfos, dan
karbaril apabila berdasarkan hasil pengamatan tanaman contoh, intensitas
serangan mencapai lebih atau sama dengan 12,5% per tanaman contoh.
B.
Penyakit
yang menyerang tanaman jagung
1.
Bercak Daun (Leaf Bligh)
Penyebab
penyakit
bercak daun adalah Bipolaris
maydis Syn. Pada B. maydis ada dua ras yaitu ras O dan
ras T.
Gejala serangan berupa penyakit bercak daun pada tanaman
jagung dikenal dua tipe menurut ras patogennya yaitu ras O, bercak
berwarna coklat kemerahan dengan ukuran 0,6 x (1,2-1,9) cm (Gambar 24). Ras T bercak
berukuran lebih besar yaitu (0,6-1,2) x (0,6-2,7) cm, berbentuk kumparan dengan bercak
berwarna hijau kuning atau klorotik kemudian menjadi coklat kemerahan (gambar 25).
Kedua ras ini, ras T lebih virulen dibanding ras O dan pada bibit jagung yang terserang menjadi layu
atau mati dalam waktu 3_4 minggu setelah tanam. Tongkol yang terinfeksi
dini, biji akan rusak dan busuk, bahkan tongkol dapat gugur. Bercak pada ras T
terdapat pada seluruh bagian tanaman (daun, pelepah, batang, tangkai kelobot, biji dan
tongkol). Permukaan biji yang terinfeksi ditutupi miselium berwarna abu-abu sampai
hitam sehingga dapat menurunkan hasil yang cukup besar. Cendawan ini dalam bentuk
miselium dan spora dapat bertahan hidup dalam sisa tanaman di lapang atau pada biji di
penyimpanan. Konidia yang terbawa angin atau percikan air hujan dapat menimbulkan
infeksi pertama pada tanaman jagung.
Pengendalian dapat dilakukan dengan beberapa cara
sebagi berikut.
a.
Menanam varietas tahan : Bima 1, Srikandi Kuning -1, Sukmaraga dan
Palakka.
b.
Eradikasi tanaman yang terinfeksi bercak daun.
c.
Mengatur kondisi lahan tidak
lembab.
d.
Pergiliran tanaman.
e.
Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mancozeb dan carbendazim.
2.
Hawar Daun
Penyebab penyakit hawar daun adalah Helminthosporium turcicum
Gejala
yaitu pada
awal infeksi gejala berupa bercak kecil, berbentuk oval kemudian bercak semakin
memanjang berbentuk ellips dan berkembang menjadi nekrotik dan disebut hawar,
warnanya hijau keabu-abuan atau coklat (gambar 26). Panjang hawar 2,5-15 cm,
bercak muncul awal pada daun yang terbawah kemudian berkembang menuju daun
atas. Infeksi berat dapat mengakibatkan tanaman cepat mati atau mengering dan
cendawan ini tidakmenginfeksi tongkol atau klobot. Cendawan ini dapat bertahan
hidup dalam bentuk miselium dorman pada daun atau pada sisa sisa tanaman di
lapang.
Pengendalian dapat dilakukan dengan beberapa cara
sebagai berikut.
a.
Menanam varietas tahan Bisma, Pioner2, pioner 14, Semar 2 dan 5.
b.
Eradikasi tanaman yang terinfeksi bercak daun.
c.
Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mankozeb dan
dithiocarbamate.
3.
Karat (Rust)
Penyebab
penyakit karat adalah Puccinia polysora Underw
Gejala berupa bercak-bercak kecil
(uredinia) berbentuk bulat sampai oval terdapat pada permukaan daun jagung di bagian atas
dan bawah (gambar 27), uredinia menghasilkan uredospora yang berbentuk bulat atau
oval dan berperan penting sebagai sumber inokulum dalam menginfeksi tanaman jagung
yang lain dan sebarannya melalui angin. Penyakit karat dapat terjadi di dataran
rendah sampai tinggi dan infeksinya berkembang baik pada musim penghujan atau musim
kemarau.
Pengendalian dapat dilakukan dengan beberapa cara
sebagai berikut.
a.
Menanam varietas tahan Lamuru, Sukmaraga, Palakka, Bima 1 dan
Semar 10.
b.
Mengatur kelembaban.
c.
Eradikasi tanaman yang terinfeksi karat daun dan gulma.
d.
Sanitasi kebun.
e.
Penggunaan fungisida dengan bahan aktif benomil.
Daftar Pustaka
Pracaya.
2008. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rismunandar.
2003. Hama Tanaman Pangan dan Pembasmiannya. Bandung: Sinar Baru Algensindo
_______________.
Penyakit Tanaman Pangan dan Pembasmiannya. Bandung: Sinar Baru Algensindo
i like your topic
BalasHapusCHERYL MARTINS LOAN FIRM
BalasHapusselamat sepanjang hari
Ini untuk memberi tahu masyarakat umum bahwa Nyonya CHERYL LOAN FIRM saat ini menawarkan Pinjaman Jangka Panjang dan Jangka Pendek untuk masing-masing organisasi dan koperasi yang secara serius memerlukan dukungan finansial untuk memperbaiki bisnis atau kebutuhan keuangan lainnya dengan tingkat bunga rendah 1,5%. untuk semua bentuk pinjaman keuangan, ini terjangkau, dengan tingkat bunga rendah, layanan pinjaman kami berkisar antara minimum ($ 7,000.00, $ 4,00.00) sampai jumlah maksimum ($ 40,000.00) dan dengan durasi minimum 1 tahun, dan jangka waktu maksimum 10 tahun yang telah disetujui oleh perusahaan pinjaman, sebelum kami dapat mengarahkan Anda ke bank pengalihan yang akan segera memulai pinjaman Anda dan dengan tingkat bunga 1,5%, maka biarlah kami memiliki aplikasi Anda sekarang dengan rincian Anda untuk diproses lebih lanjut. hubungi kami dengan informasi berikut dibawah.
(CHERIL.MARTINSLOANFIRM@GMAIL.COM)
kami menawarkan pinjaman dalam berbagai mata uang
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: :::: :::::
DOLAR
POUND
EURO
RM
Rp
hubungi kami sekarang
KABAR BAIK
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Zara, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 400 juta rupiah (Rp400.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Zaradam@yahoo.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.
Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.
thank you admin
BalasHapusthe article is very interesting, it helps me and can be used for reference.
hopefully successful admin always
Obat Aborsi
Jual Obat Aborsi
Obat Cytotec
Penggugur Kandungan
Obat Penggugur
Obat Penggugur Kandungan
Obat Aborsi Usia 1 Bulan
Obat Aborsi Usia 2 Bulan
Obat Aborsi Usia 3 Bulan
Obat Aborsi Usia 4 Bulan
Obat Aborsi Usia 5 Bulan
Obat Aborsi Usia 6 Bulan
Obat Aborsi
Jual Obat Aborsi
Obat Cytotec
Penggugur Kandungan
Obat Penggugur Kandungan