Syarat Pertumbuhan Kakao
Iklim
Ditinjau
dari wilayah penanamannya, cokelat ditanam pada daerah-daerah yang berada pada
10oLU-10oLS. Areal penanaman cokelat yang ideal adalah
daerah-daerah bercurah hujan 1.100-3.000 mm/tahun. Suhu udara ideal bagi
pertumbuhan cokelat adalah 30-32oC (maksimum) dan 18-21oC
(minimum). Berdasarkan keadaan iklim di Indonesia, suhu udara 25–26oC
merupakan suhu udara rata-rata tahunan tanpa faktor pembatas. Karena itu,
daerah-daerah tersebut sangat cocok jika ditanami cokelat. Cahaya matahari yang
terlalu banyak menyoroti tanaman cokelat akan menyebabkan lilit batang kecil,
daun sempit dan tanaman relatif pendek.
Media Tanam
Pertumbuhan bibit tanaman kakao terbaik
diperoleh pada tanah yang didominasi oleh mineral liat smektit dan
berturut-turut diikuti oleh tanah yang mengandung khlorit, kaolinit dan
haloisit.b) Tanaman cokelat dapat tumbuh dengan baik pada tanah
yang memiliki keasaman (pH) 6-7,5; c) Air tanah yang mempengaruhi
aerasi dalam rangka pertumbuhan dan serapan hara. Untuk itu, kedalam air tanah
diisyaratkan minimal 3 m, d) Faktor kemiringan lahan sangat
menentukan kedalaman air tanah. Pembuatan teras pada lahan yang kemiringannya
8% dan 25% masing-masing dengan lebar minimal 1 m dan 1,5 m. Sedangkan lahan
yang kemiringannya lebih dari 40% sebaiknya tidak ditanami cokelat. Daerah
yang cocok untuk penanaman cokelat adalah lahan yang berada pada ketinggian
200-700 m dpl.
Pedoman Teknis Budidaya
Pembibitan
Perbanyakan
tanaman kakao lebih sering dilakukan dengan cara generatif karena bibit
dihasilkan dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak. Persyaratan
Benih Benih yang baik berasal dari buah berbentuk normal, sehat dan masak
di pohon Buah tersebut berwarna kuning, jika diguncang timbul suara dan jika
diketuk dengan tangan timbul gema. Bibit yang baik harus memenuhi persyaratan,
antara lain:
a)
Pertumbuhan bibit normal, yaitu tidak kerdil dan tidak terlalu jagur.
b)
Bebas hama dan penyakit serta kerusakan lainnya.
c)
Berumur 4–6 bulan.
Penyiapan
Benih
Buah
dipotong membujur, lalu benih yang
berada di bagian tengah diambil sebanyak 20-25. Bersihkan lendir buah dengan
meremas-remasnya dalam serbuk gergaji lalu dicuci dengan air dan direndam
dengan fungisida. Benih dijemur di bawah sinar matahari. Benih yang baik
memiliki daya kecambah sedikitnya 80%.
Teknik Penyemaian Benih
Lokasi
bedengan persemaian dibersihkan dari pohon dan rumput serta batu dan kerikil.
Ukuran bedengan 1,2 x 1,5 m panjang 10-15 m dan tinggi 10 cm arah
utara-selatan. Tanah bedengan dicangkul 30 cm, setelah dirapikan diberi lapisan
pasir 5-10 cm dan tepi bedengan diberi dinding penahan dari kayu/batu bata.
Bedengan diberi naungan dari anyaman daun alang-alang, kelapa/tebu dengan
tinggi atap di sisi Timur 1,5 m dan di sisi Barat 1,2 m. Sebelum disemai
benih dicelup ke dalam formalin 2,5% selama 10 menit. Benih dibenamkan (mata
benih diletakkan di bagian bawah) ke dalam lapisan pasir sedalam 1/3 bagian
dengan jarak tanam 2,5 x 5 cm. Segera setelah penyemaian, benih disiram.
Penyiraman selanjutnya dilakukan dua kali sehari dan disemprot insektisida jika
perlu. Keping biji terbuka tidak serentak sehingga perlu dibantu dengan tangan.
Setelah 4-5 hari di persemaian benih sudah berkecambah dan siap
dipindahtanamkan ke polybag.
Pemeliharaan
pembibitan
Media
pembibitan berupa campuran tanah subur, pupuk kandang dan pasir dengan
perbandingan 2:1:1, kemudian media ini diayak dan dimasukkan ke dalam
polybag 20 x 30 cm sampai 1-2 cm di bawah tepi polybag. Kecambah yang
memenuhi syarat untuk dipindahkan ke dalam pembibitan berkecambah pada hari ke
4-5 dan akarnya lurus. Satu kecambah kakao dimasukkan ke dalam lubang sedalam
telunjuk, lalu lubang ditutup dengan media. Polybag berisi kecambah
disimpan di lokasi pembibitan dengan jarak 60 cm dalam pola segitiga sama sisi.
Supaya tidak bergerak, polibag diletakkan di dalam alur sedalam 5 cm atau
ditimbun dengan tanah secukupnya. Pembibitan dinaungi oleh pohon pelindung atau
dibuat atap dari anyaman bambu Pembibitan disiram dua kali sehari kecuali
jika hujan. Air siraman tidak boleh menggenangi permukaan media.
Bibit dipupuk setiap 14 hari sampai berumur 3 bulan dengan ZA (2 gram/bibit)
atau urea (1 gram/bibit) atau NPK (2 gram/bibit). Pupuk diberikan pada jarak 5
cm melingkarai batang kecuali untuk urea yang diberikan dalam bentuk larutan.
Pengendalian hama dilakukan dengan penyemprotan insektisida dan fungisida
setiap 8 hari.
Pemindahan
Bibit Setelah berumur 3 bulan, bibit dalam polybag dipindahkan ke lapangan
dan naungan dikurangi secara bertahap. Bibit yang baik untuk ditanam di
lapangan berumur 4-5 bulan, tinggi 50-60 cm, berdaun 20-45 helai dengan
sedikitnya 4 helai daun tua, diameter batang 8 mm dan sehat. Dengan jarak tanam
3 x 3 m, kebutuhan bibit untuk satu hektar adalah 1250 batang termasuk untuk
penyulaman.
Pengolahan
Media Tanam
Persiapan
Lahan
perkebunan coklat/kakao dapat berasal dari hutan asli, hutan sekunder, tegalan,
bekas tanaman perkebunan atau pekarangan. Lahan yang miring harus dibuat
teras-teras agar tidak terjadi erosi. Areal dengan kemiringan 25-60% harus
dibuat teras individu.
Pembukaan Lahan
Cara
penyiapan lahan dapat dengan cara pemberihan selektif dan pembersihan total.
Alang-alang di tanah tegalan harus dibersihkan/dimusnahkan supaya tanaman kakao
dan pohon naungan dapat tumbuh baik. Untuk memperlancar pembuangan air, saluran
drainase yang secara alami telah ada harus dipertahankan dan berfungsi sebagai
saluran primer. Saluran sekunder dan tersier dibangun sesuai dengan keadaan
lapangan.
Pengapuran
Tanah-tanah
dengan pH di bawah 5 perlu diberi kapur berupa batu kapur sebanyak 2 ton/ha
atau kapur tembok sebanyak 1.500 kg/ha.
Pemupukan
Pemupukan
sebelum bibit ditanam dapat dilakukan guna untuk merangsang pertumbuhan bibit
cokelat. Lubang-lubang tersebut perlu diberi pupuk dengan pupuk Agrophos
sebanyak 300 gram/lubang atau pupuk urea sebanyak 200 gram/lubang, pupuk TSP
sebanyak 100 gram/lubang. Pupuk-pupuk tersebut diberikan 2 (dua) minggu sebelum
penanaman bibit cokelat, kemudian lubang tersebut ditutup kembali dengan tanah
atas yang dicampur dengan pupuk kandang/kompos.
Teknik
Penanaman
Penentuan
Pola Tanaman
Tanaman
kakao mutlak memerlukan pohon pelindung yang ditanam sebagai tanaman lorong
diantara tanaman-tanaman kakao. Terdapat dua macam pohon pelindung
yaitu:a) Pohon pelindung sementara. Pohon ini diperlukan untuk
melindungi tanaman kakao muda (belum berproduksi) dari tiupan angin dan sinar
matahari. Jenis pohon yang dapat ditanam adalah pisang (Musa paradisiaca),
turi (Sesbania sp.), Flemingia congesta atau Clotaralia
sp.b) Pohon pelindung tetapPohon ini harus dipertahankan sepanjang
hidup tanaman kakao dan berfungsi sebagai melindungi tanaman kakao yang sudah
produktif dari kerusakan sinar matahari dan menghambat kecepatan angin. Jenis
pohon yang cocok adalah Lamtoro (Leucena sp.), Sengon Jawa (Albizia
stipula), Dadap (Erythrina sp.) dan Kelapa (Cocos nucifera).
Pohon pelindung tetap ditanam dengan jarak tanam 6 x 3 m. Jarak tanam
yang diajurkan adalah 3 X 3 m2 dengan kerapatan pohon 1.100 batang
pohon/hektar. Jarak ini sangat ideal karena nantinya pohon akan membentuk tajuk
yang seimbang sehingga tanaman tidak akan mudah tumbang.
Pembuatan Lubang Tanam
Lubang
tanam dibuat 2-3 bulan sebelum tanam dengan ukuran:a) 40 x 40 x 40
cm untuk tanah bertekstur sedangb) 60 x 60 x 60 cm atau 80 x 80 x
80 cm untuk tanah bertekstur beratc) 30 x 30 x 30 cm untuk tanah
bertekstur ringan Lubang dipupuk dengan Agrophos 300 gram/lubang atau
campuran urea 200 gram/lubang dan Sp-36 100 gram/lubang. Tutup kembali lubang
tanam.
Cara
Penanaman
a)
Polybag disayat pada bagian sisi dan bawah, keluarkan bibit dan media dalam
keadaan utuh.
b)
Lubangi lubang tanam yang telah ditutup lagi tersebut selebar diameter
polybag. Letakkan bibit sehingga permukaan media sejajar dengan tanah.
c)
Masukkan kembali tanah galian dan padatkan tanah di sekeliling bibit.
d)
Topang batang bibit dengan dua potong kayu/bambu.
e)
Untuk mencegah gangguan hewan, tanaman kakao harus diberi pagar pengaman dari
bambu.
Pemeliharaan
Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman
dapat dilakukan sampai tanaman berumur 10 tahun.
Sanitasi lingkungan
Sanitasi dilakukan
dengan penyiangan, membersihkan bagian tanaman yang terinfeksi, membuang
cangkang buah yang berserakan di bawah pohon. Untuk penyiangan dilakukan dengan
membabat tanaman pengganggu sekitar 50 cm dari pangkal batang atau dengan
herbisida sebanyak 1,5-2,0 liter/ha yang dicampur dengan 500-600 liter air.
Penyiangan yang paling aman adalah dengan cara mencabut tanaman
pengganggu.Tujuan penyiangan/pengendalian gulma adalah untuk mencegah
persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara, untuk mencegah hama dan
penyakit serta gulma yang merambat pada tanaman cokelat/kakao. Dalam
pemberantasan gulma harus dikaukan rutin minimal satu bulan sekali, yaitu
dengan menggunakan cangkul, koret/dicabut dengan tangan.
Pemangkasan
Tujuan
pemangkasan adalah untuk menjaga/pencegahan serangan hama atau penyakit,
membentuk pohon, memelihara tanaman dan untuk memacu produksi.
a)
Pemangkasan bentuk1.
Fase muda. Dilakukan pada saat tanaman berumur 8-12 bulan dengan membuang
cabang yang lemah dan mempertahankan 3-4 cabang yang letaknya merata ke segala
arah untuk membentuk jorquette (percabangan) 2. Fase remaja. Dilakukan
pada saat tanaman berumur 18-24 bulan dengan membuang cabang primer sejauh
30-60 cm dari jorquette (percabangan)
b)
Pemangkasan pemeliharaan.Membuang
tunas yang tidak diinginkan, cabang kering, cabang melintang dan ranting yang
menyebabkan tanaman terlalu rimbun.
c)
Pemangkasan produksi. Bertujuan
untuk mendorong tanaman agar memiliki kemampuan berproduksi secara maksimal.
Pemangkasan ini dilakukan untuk mengurangi kelebatan daun.
Pemupukan
Dosis
pemupukan tanaman yang belum berproduksi (gram/tanaman):
a)
Umur 2 bulan: ZA=50 gram/pohon.
b)
Umur 6 bulan: ZA=75 gram/pohon; TSP=50 gram/pohon; KCl=30 gram/pohon; Kleserit=25
gram/pohon
c)
Umur 12 bulan: ZA=100 gram/pohon
d)
Umur 18 bulan: ZA=150 gram/pohon; TSP=100 gram/pohon; KCl=70 gram/pohon;
Kleserit=50 gram/pohon
e)
Umur 24 bulan: ZA=200 gram/pohon Dosis pemupukan tanaman berproduksi
(gram/tanaman):a) Umur 3 tahun: ZA = 2 x 100 gram/pohon, Urea = 2 x
50 gram/pohon, TSP = 2 x 50 gram/pohon, KCl = 2 x 50 gram/pohon.b)
Umur 4 tahun: ZA = 2 x 100 gram/pohon, Urea = 2 x 100 gram/pohon, TSP = 2 x 100
gram/pohon, KCl = 2 x 100 gram/pohon.c) 5 tahun: ZA = 2 x 250
gram/pohon, Urea = 2 x 125 gram/pohon, TSP= 2 x 125 gram/pohon, KCl = 2 x 125
gram/pohon. Pemupukan dilakukan dengan membuat alur sedalam 10 cm di
sekeliling batang kakao dengan diameter kira-kira ½ tajuk. Waktu pemupukan di
awal musim hujan dan akhir musim hujan.
Penyiraman
Penyiraman
tanaman cokelat yang tumbuh dengan kondisi tanah yang baik dan berpohon
pelindung, tidak perlu banyak memerlukan air. Air yang berlebihan
menyebabkan kondisi tanah menjadi sangat lembab. Penyiraman pohon cokelat
dilakukan pada tanaman muda terutama tanaman yang tak diberi pohon
pelindung.
Penyemprotan
Pestisida
Penyemprotan
pestisida dilakukan dengan dua tahapan, pertama bersifat untuk pencegahan
sebelum diketahui ada hama yang benar-benar menyerang. Kadar dan jenis
pestisida disesuaikan. Penyemprotan tahapan kedua adalah usaha
pemberantasan hama, selain jenis juga kadarnya ditingkatkan. Misal untuk
pemberantasan digunakan insektisida berbahan aktif seperti Dekametrin (Decis
2,5 EC), Sihalotrin (Matador 25 EC), Sipermetrin (Cymbush 5 EC), Metomil Nudrin
24 WSC/Lannate 20 L) dan Fenitron (Karbation 50 EC).
Penyerbukan Buatan
Dari bunga
yang muncul hanya 5% yang akan menjadi buah, peningkatan persentase pembuahan
dapat dilakukan dengan penyerbukan buatan. Bagian bunga yang mekar
digosok denga bunga jantan yang telah dipetik sebelumnya, kemudian bunga
ditutup dengan sungkup. Penggosokan dilakukan dengan jari tangan.
Rehabilitasi Tanaman Dewasa
Tanaman
dewasa yang produktivitasnya mulai menurun tidak diremajakan (ditebang untuk
diganti tanaman baru), tetapi direhabilitasi dengan cara okulasi tanaman dewasa
dan sambung samping tanaman dewasa. Cara yang kedua lebih unggul karena
peremajaan dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat, murah dan lebih cepat
berproduksi. Entres (bahan sambungan) diambil dari kebun entres atau produksi
yang telah diseleksi, berupa cabang berwarna hijau, hijau kekakaoan atau kakao,
diameter 0,75-1,50 cm dan panjang 40-50 cm. Sambungan dapat dibuka setelah 3-4
minggu.
Panen Sering
Panen sering bertujuan untuk mengurangi jumlah OPT terutama PBK
yang menyerang buah kakao.
Hama dan
Penyakit
Hama
1.
Penggerek Buah Kakao (Conopomorpha
cramerella Snell)
2.
Kepik
Penghisap Buah (Helopeltis sp.)
3.
Penggerek
Batang atau Cabang (Zeuzera
coffeae)
4.
Ulat Api (Darna trima)
5.
Ulat Jengkal/Ulat Kilan (Hyposidra talaca)
6.
Apogonia
sp.
7.
Tikus (Rattus argentiventer Rob.
& Kloss)
Penyakit
1.
Penyakit
Busuk Buah (Phytophthora palmivora)
2.
Kanker Batang (Phytophthora
palmivora)
3.
Vascular Streak Dieback (Oncobasidium
theobromae)
4.
Jamur Upas (Corticium salmonicolor)
5.
Penyakit Antraknose (Colletotrichum gloeosporioides)
Panen
Ciri dan Umur Panen
Buah
cokelat/kakao bisa dipenen apabila perubahan warna kulit dan setelah fase
pembuahan sampai menjadi buah dan matang usia 5 bulan. Ciri-ciri buah akan
dipanen adalah warna kuning pada alur buah; warna kuning pada alur buah dan
punggung alur buah; warna kuning pada seluruh permukaan buah dan warna kuning
tua pada seluruh permukaan buah. Kakao masak pohon dicirikan dengan
perubahan warna buah:a) Warna buah sebelum masak hijau, setelah
masak alur buah menjadi kuning.b) Warna buah sebelum masak merah
tua, warna buah setelah masak merah muda, jingga, kuning. Buah akan masak
pada waktu 5,5 bulan (di dataran rendah) atau 6 bulan (di dataran tinggi)
setelah penyerbukan. Pemetikan buah dilakukan pada buah yang tepat masak. Kadar
gula buah kurang masak rendah sehingga hasil fermentasi kurang baik, sebaliknya
pada buah yang terlalu masak, biji seringkali telah berkecambah, pulp mengering
dan aroma berkurang.
Cara Panen
Untuk
memanen cokelat digunakan pisau tajam. Bila letak buah tinggi, pisau disambung
dengan bambu. Cara pemetikannya, jangan sampai melukai batang yang ditumbuhi
buah. Pemetikan cokelat hendaknya dilakukan hanya dengan memotong tangkai buah
tepat dibatang/cabang yang ditumbuhi buah. Hal tersebut agar tidak menghalangi
pembungaan pada periode berikutnya. Pemetikan berada di bawah pengawasan
mandor. Setiap mandor mengawasi 20 orang per hari. Seorang pemetik dapat
memetik buah kakao sebanyak 1.500 buah per hari. Buah matang dengan
kepadatan cukup tinggi dipanen dengan sistem 6/7 artinya buah di areal tersebut
dipetik enam hari dalam 7 hari. Jika kepadatan buah matang rendah, dipanen
dengan sistem 7/14.
Periode Panen
Panen
dilakukan 7-14 hari sekali. Selama panen jangan melukai batang/cabang yang
ditumbuhi buah karena bunga tidak dapat tumbuh labi di tempat tersebut pada
periode berbunga selanjutnya.
Prakiraan Produksi
Tanaman
kakao mencapai produksi maksimal pada umur 5-13 tahun. Produksi per hektar
dalam satu tahun adalah 1.000 kg biji kakao kering.
Pascapanen
Pengumpulan
Buah yang
telah dipanen biasanya dikumpulkan pada tempat tertentu dan dikelompokkan
menurut kelas kematangan. Pemecahan kulit dilaksanakan dengan menggunakan kayu
bulat yang keras.
Penyortiran/pengelompokkan
Biji
kakao kering dibersihkan dari kotoran dan dikelompokkan berdasarkan
mutunya:a) Mutu A: dalam 100 gram biji terdapat 90-100 butir
bijib) Mutu B: dalam 100 gram biji terdapat 100-110 butir
bijic) Mutu C: dalam 100 gram biji terdapat 110-120 butir
biji.
Penyimpanan
Biji kakao
basah diperam (difermentasi) selama 6 hari di dalam kotak kayu tebal yang
dilapisi aluminium dan bagian bawahnya diberi lubang-lubang kecil dengan cara
sebagai berikut:a) Tumpukkan biji di dalam kotak dengan tinggi
tumpukan tidak lebih dari 75.b) Tutup dengan karung goni atau daun
pisang.c) Aduk-aduk biji secara periodik (1 x 24 jam) agar suhu
naik sampai 50 derajat C.
Pengemasan dan Pengangkutan
Biji-biji
cokelat yang sudah kering dapat dimasukan dalam karung goni. Tiap goni diisi 60
kilogram biji cokelat kering. kemudian karung-karung yang berisi biji cokelat
kering tersebut disimpan dalam gudang yang bersih, kering dan berfentilasi yang
baik. Sebaiknya biji cokelat tersebut sudah segera bisa dijual dan diangkut
dengan menggunakan truk dan sebagainya. Penyimpanan di gudang, sebaiknya tidak
lebih dari 6 bulan, dan setiap tiga bulan harus diperiksa untuk melihat ada
tidaknya jamur atau hama yang menyerang biji cokelat.
Penanganan Lain
Setelah
diperam, biji dicuci agar mengkilap (biji kakao jenis Bulk tidak dicuci)
setelah itu dikeringkan sampai kadar airnya 6-7%. Pengeringan bisa dengan sinar
matahari atau alat pengering.
Sumber :
Anonim. 1998. Pengenalan dan Pengendalian Hama-Penyakit Tanaman Kakao. Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao. Jember. No. Seri:01.004.98. 28 hal.
Enwistle.
1972. Hama dan Penyakit Utama Tanaman
Kakao (terjemahan). http://id.findpdf.org/wiki.com (1809-2010).
Hindayana,
Dadan dkk. 2002. Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Kakao. Proyek
Pengendalian Hama Terpadu Perkebunan Rakyat, Direktorat
Perlindungan Perkebunan, Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan,
Departemen Pertanian. Jakarta.
Iskandar, A.Md. 2010.
Cara Budidaya Kakao. Gedung
Wani (Leaflet1)
Kantor Deputi Menegristek Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi MIG Corp.
MAkaci info na ya
BalasHapusInfo yang sangat bermanfaaat bagi yang ingin memulai budidaya kakao
BalasHapusinfonya bermanfaat niiiiih,,, thanks
BalasHapusTrima kasih buat info ini, semoga dapat menjadi panduan untuk saya... karena saya ada niat untuk budi daya coklat.
BalasHapustetapi masih ada yang kurang.... tentang hama dan penyakit kenapa tidak ada pembahasannya?? mohon balasan.
thx komentarnya..nanti akan saya masukkan penjelasan ttg hama n penyakit serta pengendaliannya ya..
BalasHapusterima asih atas infonya.
BalasHapusBagaimana jika lahan tanaman kakao kita tumpangsari dengan tanaman sengon?
BalasHapusMungkinkah ada nilai plus-minusnya?
Trims.
Terima kasih artikelnya sangat membantu, khususnya Cara Menanam Kakao. Terima kasih
BalasHapusTerima kasih info nya.
BalasHapusPaparanya sama dengan yg ku pelajari waktu sekolah SPP dulu 1996, trimakasi
BalasHapusHalo Bossku ^^
BalasHapusSegera Daftarkan ID di ibu21,com
Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
Serta Tersedia Promo Menarik
Bonus Turn Over Terbesar
Bonus Refferal Seumur Hidup
Minimal Deposit Hanya 25Rb
BBM : csibuqq
WA : +855 88 780 6060
Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^
Mengenai pemupukan, pada usia tanaman 3 tahun dipupuk dengan urea, ZA, TSP dan KCL. yg saya tanyakan bukankah pupuk urea tdk boleh dicampur dengan TSP dan KCL krn antagonis. Mohon penjelasannya. Tksh.
BalasHapus