- Hama yang Menyerang Tanaman Pisang
- Ulat Penggulung Daun (Erionata thrax L.)
Biologi dari hama ini adalah kupu-kupu dewasa betina meletakkan telur
pada permukaan bawah daun pada sore atau malam hari secara
berkelompok berkisar antara 3-35 butir. Stadia larva terdiri atas
lima instar dan pada setiap instar terjadi penggantian kulit kepala
(head capsule). Pupa berukuran 60 mm, berwarna putih dan dilapisi
oleh tepung serta mempunyai belalai (proboscis) yang panjang. Siklus
hama penggulung daun pisang dari telur sampai dewasa (imago)
berlangsung 35-39 hari dengan temperature 27-30oC.
Serangga dewasa aktif pada sore hari atau pagi hari dan memakan
nectar pisang yang sedang berbunga. Seluruh siklus hidupnya terjadi
di dalam gulungan daun. Makin tinggi curah hujan maka populasi hama
ini makin meningkat.
Kerusakannya berupa larva yang baru menetas memakan daun pisang
dengan membuat gulungan daun. Gulungan daun dibuat dengan cara
memotong sebagian daun, dimulai dari pinggir daun dan sejajar dengan
tulang daun utama serta direkat dengan benang-benang halus yang
dikeluarkan oleh larva . jika makanan atau daun cukup tersedia maka
larva dapat hidup terus sampai membentuk pupa dalam satu gulungan
daun, gulungan tersebut makin lama makin membesar. Tetapi, apabila
makanan kurang tersedia, larva ini dapat pindah ke bagian daun yang
lain dengan membentuk gulungan daun yang baru. Bila populasi hama ini
tinggi maka daun pisang dimakan habis, yang tertinggal hanyalah
tulang daun yang tegak dengan gulungan-gulungan daun yang
menggantung.
Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Memangkas daun yang terserang kemudian dibakar.
- Menggunakan musuh alami seperti Casinaria sp. (parasitoid larva)
- Penyemprotan insektisida berbahan aktif Kuinalfos dan Triklorfon. Insektisida yang bersifat sistemik akan lebih efektif mengingat ulat daun ini tersembunyi dalam gulungan daun.
- Penggerek Bonggol (Cosmopolites sordidus Germar)
Biologi dari hama ini adalah serangga dewasa (kumbang) berwarna
hitam, aktif pada malam hari dan bersembunyi di dalam dan di sekitar
bonggol pisang atau di antara pelepah batang semu pisang. Serangga
dewasa berukuran 12 mm dan dapat hidup 1-3 tahun, akan tetapi
produksi telur relative sedikit yaitu 1-3 butir per minggu (Gold et
al., 1993 cit Purnomo, 1996). Kebanyakan telur diletakkan pada
tanaman pisang terutama dekat pelepah dan dasar batang semu kira-kira
5 cm di bawah permukaan tanah. Stadia telur berlangsung kira-kira
satu minggu, larva masuk ke dalam bonggol pisang dengan cara membuat
terowongan menuju bonggol pisang. Panjang larva bisa mencapai 14 mm,
stadia larva berlangsung 14-21 hari. Pupa berwarna putih dengan
panjang 12 mm, masa pupa berlangsung di dalam lubang gerekan berkisar
5-7 hari. Siklus hidup hama ini dari telur hingga dewasa berlangsung
1-2 bulan.
Kerusakan yang ditimbulkan berupa larvanya membuat terowongan pada
bonggol pisang yang merupakan tempat masuknya patogen penyebab
penyakit lain seperti Fusarium sehingga menyebabkan kerusakan
dan busuknya jaringan bonggol pisang. Pada serangan berat, bonggol
pisang dipenuhi lubang gerekan yang kemudian menghitam dan membusuk.
Kerusakan yang diakibatkan oleh hama ini menyebabkan tanaman muda
mati, lemahnya sistem perakaran dan transportasi makanan terhenti.
Gejala serangan terlihat daun menguning dan ukuran tandan berkurang
sehingga produksi menurun.
Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Tanam bibit yang bebas dari hama penggerek bonggol.
- Sanitasi lingkungan dengan membersihkan sisa-sisa batang dan bonggol yang telah ditebang, kemudian dibakar.
- Menangkap kumbang dewasa dengan perangkap yang terbuat dari bonggol dan batang pisang, kemudian serangga dikumpulkan dan dimusnahkan.
- Menggunakan musuh alami seperti Beauveria bassiana Balsamo.
- Insektisida berbahan aktif karbofuran, monokrotofos.
- Penggerek batang (Odoiporus longicolis (Oliv)
Biologi dari hama ini adalah kumbang ini mudah dikenal karena
moncongnya yang panjang (snout). Bentuk prothoraxnya agak pipih
berukuran 16 mm. kumbang ini tersebar di seluruh Asia Tenggara. Telur
diletakkan pada pelepah pisang, kemudian apabila telur telah menetas,
larva akan menggerek batang pisang bagian atas. Pupa akan membentuk
cocon pada batang tanaman. Serangga dewasa dapat terbang secara aktif
pada siang hari dan tertarik pada sisa batang tanaman yang telah
dipanen.
Kerusakan akibat hama ini ditandai dengan adanya lubang di sepanjang
batang semu. Pada serangan berat, batang semu menjadi terbelah dan
mengeluarkan lender (blendok). Akibatnya batang semu menjadi patah
dan akhirnya tanaman mati.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Sanitasi kebun.
- Menggunakan musuh alami Plaesius javanicus.
- Penggunaan insektisida berbahan aktif Carbofuran.
- Thrips (Chaetanaphotrips signipennis)
Hama thrips mempunyai panjang tubuh antara 1,2-1,7 mm. serangga ini
mempunyai sepasang sayap. Sayap berwarna kuning dengan dasar hitam.
Serangga ini berkembang biak dengan cara bertelur, telur diletakkan
secara berkelompok di dalam jaringan tanaman seperti batang dan
kadang-kadang pada tandan buah. Telur berbentuk oval dan berwarna
putih kemudian menetas menjadi nimfa berwarna putih
kekuning-kuningan. Pada stadia nimfa thrips ini dapat bergerak aktif
dan berpindah dari satu tanaman ke tanaman lain. Nimfa mempunyai
beberapa stadia sebelum berubah menjadi dewasa (imago). Imago
berwarna kuning dengan sayap dasar berwarna hitam. Siklus hidup hama
ini antara 35-40 hari.
Kerusakan yang ditimbulkan berupa kulit buah pisang menjadi rusak
dengan bintik-bintik coklat kemerahan dan keras. Hama ini menyerang
bunga dan buah muda, akibatnya terdapat bintik-bintik dan goresan
pada kulit buah yang telah tua.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Membungkus tandan buah sebelumbunga mekar.
- Menggunakan insektisida berbahan aktif monocrotophos.
- Burik pada buah (Nacolea octasema Meyr.)
Biologinya adalah hama ini dikenal hama scab (kudis/burik) pada buah
pisang. Hama ini termasuk golongan kupu-kupu (Lepidoptera;
Pyralidae). Kupu-kupu betina meletakkan telur dekat daun bendera
secara berkelompok pada saat bunga pisang masih muda (belum mekar).
Jumlah telur tiap kelompok sekitar 15 butir. Larva terdiri dari 5
instar, larva berkembang dari instar 1 sampai instar 5 hingga menjadi
pupa membutuhkan waktu selama 16-26 hari. Di dalam satu tandan pisang
ditemukan lebih dari 70 larva hama ini. Pupa terbentuk pada lapisan
pisang yang sudah tua (masak). Hama dewasa (kupu-kupu) aktif pada
malam hari dan lama hidup sekitar 4 hari.
Kerusakan yang disebabkan oleh serangan hama ini berupa perkembangan
buah menjadi terhambat, menimbulkan kudis pada buah sehingga
menurunkan kualitas buah. Hama ini meletakkan telurnya diantara
pelepah bunga segera setelah bunga muncul dari tanaman pisang. Hama
langsung menggerek pelepah bunga dan bakal buah, terutama saat buah
masih dilindungi oleh pelepah buah.
Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Membungkus tandan buah saat bunga akan mekar.
- Penggunaan insektisida.
- Penggunaan musuh alami seperti parasitoid Argyrophylae sp. (Tachinidae).
B. Penyakit yang
Menyerang Tanaman Pisang
1. Penyakit Layu Fusarium (Penyakit Panama)
Biologinya adalah penyakit ini sering disebut penyakit Panama,
disebabkan oleh Fusarium oxysporum. Penularan penyakit ini
melalui bibit, tanah air, pupuk
kandang atau alat-alat pertanian. Klamidospora dari
jamur ini biasanya berada di dalam jaringan yang membusuk atau di
dalam tanah dan akan terangsang berkecambah bila terdapat perakaran
tanaman pisang. Setelah berkecambah, miselium akan menghasilkan
konidia dalam waktu 6-8 jam, sedangkan klamidospora terbentuk dalam
waktu 2-3 hari. Jamur Fusarium ini tidak dapat menginfeksi
tanaman secara langsung, kecuali melalui luka atau dimasukkan ke
dalam jaringan. Di dalam jaringan pembuluh tanaman jamur tumbuh dan
masuk ke dalam jaringan parenchim yang berdekatan dan menghasilkan
sejumlah besar konidia dan klamidospora. Konidia ini dapat berkembang
menjadi klamidospora yang dapat kembali masuk ke dalam tanah ketika
jaringan yang terinfeksi ini mati dan membusuk. Klamidospora ini
tetap hidup dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama di
dalam tanah. Siklus penyakit akan berulang bila klamidospora ini
berkecambah dan tumbuh kembali, baik sebagai saprofit maupun
menyerang tanaman inang.
Gejala awal adalah menguningnya daun-daun yang masih tegak (tipe
Inodoratum). Penguningan daun mulai dari tepi-tepi daun kemudian
merambat ke bagian tengah daun yang akhirnya seluruh permukaan daun
menguning dan layu, kadangkala patah pada bagian pangkal pelepah
daun. Jika serangan penyakit layu Fusarium ini lebih serius
maka apabila bonggol tanaman pisang yang sakit dibelah membujur maka
akan tampak berkas-berkas berwarna coklat merah kehitam-hitaman yang
menuju kesegala arah. Apabila bonggol pisang yang sakit itu dibongkar
akan tampak sebagian besar leher akar membusuk dan berwarna
kehitam-hitaman. Lamanya waktu saat terjadinya infeksi penyakit
sampai munculnya gejala penyakit berlangsung kurang lebih 2 bulan.
Pencegahan penularan dapat dilakukan dengan:
- Membongkar dan membakar tanaman yang terserang sekurang-kurangnya dalam radius 10 m dari tanaman yang sakit dan siram tanah bekas tanaman pisang tersebut dengan fungisida.
- Lakukan penggenangan dan pergiliran tanaman.
- Menanam varietas tahan terhadap penyakit layu Fusarium.
- Jangan menanam bonggol, anakan atau bibit dan membawa tanah dari daerah yang sudah terinfeksi penyakit layu Fusarium.
- Gunakan bibit bebas penyakit (hasil kultur jaringan).
- Alat-alat pertanian yang digunakan selalu dicuci dengan fungisida.
- Pemanfaatan musuh alami seperti Trichoderma atau Glicocladium.
2. Penyakit Layu Bakteri (Penyakit Moko)
Penyakit layu ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas
Solaracearumn ras 2. Penularan penyakit melalui
bibit, tanah, air irigasi, alat-alat pertanian atau serangga penular
(vector).
Gejalanya yaitu terjadinya penguningan daun yang dimulai pada bagian
tengah daun, dekat pelepah daun. Penguningan daun ini diikuti dengan
layunya daun tersebut. Hal ini terjadi apabila daun tersebut telah
membuka. Gejala spesifik adalah terdapatnya lendir bakteri yang
berbau, berwarna putih abu-abu sampai coklat kemerahan keluar dari
potongan buah atau bonggol, tangkai buah, tangkai tandan dan batang.
Hasil inokulasi penyakit pada tanaman dewasa menunjukkan bahwa
munculnya gejala penyakit antara 6 minggu sampai 3 bulan atau lebih.
Pengendalian atau pencegahanyang dianjurkan adalah:
- Melarang perpindahan bibit/tanaman beserta tanahnya dari daerah endemik.
- Penanaman bibit pisang sehat/bebas penyakit.
- Pembungkusan buah beberapa saat setelah jantung keluar.
- Sterilkan alat-alat yang dipakai dengan menggunakan formalin 30%.
- Perbaikan drainase kebun.
- Fumigasi tanah bekas tanaman yang terserang dengan Methyl Bromide (secara injeksi).
- Pemusnahan tanaman sakit dengan menggunakan 5 – 20 ml larutan herbisida glyphosate 5% atau 2,4-D 2,25%.
- Melakukan rotasi tanaman misalnya dengan menggunakan family graminae seperti sorgum, padi, jagung, rumput gajah dan lain sebagainya untuk memotong siklus patogen di dalam tanah selama sekitar satu tahun.
- Membongkar dan membakar tanaman yang terserang pada radius sekitar 2,5 m dari tempat terjadinya infeksi penyakit.
3. Bercak Daun (Sigatoka)
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Mycosphaerella musicola
Mulder. Penyakit Sigatoka mulai menyerang tanaman pisang sekitar
umur 3 bulan setelah tanam yang makin lama makin meningkat intensitas
serangan penyakit. Setelah jantung keluar seluruh daun dapat
terserang penyakit. Factor iklim terutama curah hujan, embun, dan
suhu berpengaruh terhadap produksi dan gerakan serta penyebaran
inokulum penyakit.
Gejalanya mula-mula timbul bercak-bercak kecil pada daun pisang yang
berwarna kuning pucat atau berupa garis-garis yang berwarna kuning
kehijauan dengan panjang 1,0-10 mm dan lebar 0,5-1,0 mm sejajar
dengan tulang-tulang daun. Bercak atau garis-garis ini makin lama
makin membesar dan memanjang sehingga terbentuk bercak-bercak yang
berbentuk bulat telur atau elip berwarna coklat, dan akhirnya seluruh
permukaan dapat terinfeksi. Permukaan daun yang terinfeksi ini
menjadi kering, berwarna coklat, dan akhirnya mati. Pusat bercak
seringkali mongering dan berwarna abu-abu terang. Bercak-bercak ini
pada tanaman pisang yang masih muda akan lebih lebar dan lebih
membulat bentuknya dibandingkan bercak pada tanaman pisang yang lebih
tua.
Pencegahan dan pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
- Pemupukan yang tepat
- Sanitasi sumber infeksi dengan memotong dan membakar daun-daun mati/sakit.
- Perbaikan drainase, penyiangan gulma, mengurangi jumlah anakan yang ada, dan jarak tanam yang tepat.
- Mencegah dan melarang mobilisasi buah dan bahan tanaman dari tempat atau daerah yang terinfestasi penyakit Sigatoka ke daerah lain yang masih bebas.
- Menanam kultivar pisang yang tahan Sigatoka.
- Menggunakan fungisida sistemik.
4. Penyakit Kerdil Pisang (Banana Bunchy Top Virus= BBTV)
Penyakit ini disebabkan oleh virus. Penularannya melalui kutu daun
Aphids (Pentalonia negronervosa Coq). Kutu daun yang pindah
dari tanaman yang terinfeksi oleh penyakit kerdil dapat
mempertahankan kemampuan menginfeksinya sekurang-kurangnya selama 84
jam. Penularan melalui vector ini dapat mencapai jarak sejauh 86 m
dari sumber infeksi.
Gejalanya adalah pemendekan ruas daun dengan daun-daun yang
menyempit, tegak, pendek, dan secara berangsur , daun menguning
sepanjang tepi memendek. Pada bagian tepi daun seringkali menggulung
ke atas dan menampakkan penguningan. Garis-garis hijau gelap
seringkali dijumpai pada ibu tulang daun dan tangkai daun, dan meluas
ke bawah kea rah psudostem, yang tampak sangat jelas bila lapisan
lilin digosok terlebih dahulu. Gejala yang lebih spesifik adalah
adanya bercak-bercak hijau gelap pendek dan bergaris sepanjang tulang
daun minor yang membentuk garis-garis sepanjang tepi ibu tulang daun.
Gejala ini tampak sangat jelas apabila dilihat dari sisi bawah daun,
menghadap ke arah cahaya.
Pengendalian dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Menanam bibit yang sehat.
- Sanitasi kebun dengan membersihkan tanaman inang seperti Abaca (Musa textiles), Heliconia spp dan Canna spp, pembongkaran rumpun sakit, lalu dipotong kecil-kecil agar tidak ada tunas yang hidup.
- Potong tanaman yang terserang dan kubur dalam tanah.
- Mengendalikan vector BBTV.
- Menggunakan insektisida sistemik untuk mengendalikan vektor terutama di persemaian.
- Nematoda Parasit Akar Pisang
Biologinya berupa
telur menetas menjadi larva yang bentuk dan strukturnya sama dengan
yang dewasa. Larva berkembang dengan melakukan pergantian kulit pada
setiap akhir fase. Semua jenis nematode mempunyai empat fase larva,
pada fase ini nematode sangat aktif menginfeksi akar. Pada pergantian
kulit terakhir maka dapat diketahui jenis nematode jantan dan betina.
Nematode jantan ditandai dengan adanya spicula. Sedangkan nematode
betina mempunyai vulva dan dapat menghasilkan telur yang vertil
setelah mengadakan perkawinan dengan nematode jantan atau dengan cara
parthenogenesis. Apabila kondisi menguntungkan untuk hidup maka
siklus hidup bisa mencapai 3-4 minggu. Contoh nematode yang umum
menyerang akar tanaman pisang adalah nematode Radopholus
similis
Cobb, beberapa spesies Pratylenchus
sp., Helicotylenchus
multicinctus
Cobb, dan nematode bengkak akar Meloidogyne
spp.
Gejala kerusakan
yang disebabkan oleh masing-masing jenis nematode sulit dibedakan di
lapangan karena serangan nematode parasit akar pisang ditandai dengan
serangan serentak oleh beberapa jenis nematode sehingga kerusakan
akar lebih cepat. Pada umumnya nematode masuk melalui ujung akar,
tetapi R.
similis
dapat masuk melalui semua permukaan akar dan pindah ke akar yang
terinfeksi menuju bonggol pisang sehingga menyebabkan luka berwarna
hitam yang menyebar ke permukaan bonggol. Luka yang disebabkan H.
multicinctus
pada umumnya terbatas pada sel luar dari cortek akar dan menyebabkan
luka nekrosis yang kecil. Pratylenchus
sp. Masuk ke dalam jaringan akar tanaman dan menimbulkan luka
nekrosis bewarna kemerah-merahan. Sedangkan kerusakan yang disebabkan
oleh Meloidogyne
spp. Ditandai dengan adanya pembengkakan jaringan akar. Luka pada
akar dan bonggol yang disebabkan oleh nematode parasit merupakan
tempat masuknya pathogen lain seperti Fusarium
oxysporum
f.sp. cubens.
Pengendalian dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Rotasi tanaman.
- Penggenangan selama beberapa bulan, hal ini tergantung dari toleransi masing-masing nematode terhadap keadaan aerob.
- Penggunaan varietas yang resisten.
- Perlakuan dengan panas. Ada 2 cara, yaitu 1) menaikkan suhu tanah sampai 50oC minimum selama 30 menit dengan uap panas atau air panas dan 2) pencelupan bonggol anakan yang telah dibersihkan ke dalam air panas (50oC) selama beberapa menit.
- Penggunaan nematisida.
orang tua sya ptani pisang ambon didaerah lampung, blakangan ini banyak pisang terkena penyakit...stelahku bca2 artikel diatas spertinya layu fosarium penyebabnya....
BalasHapussya mau tanya mrek fungisida yang cocok untuk daerah pegunungan apa ya?
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
HapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Yang dimaksud insektisida untuk mengendalikan burik pada buah apa contohnya ?
BalasHapusTks n salam
Mur
Halo,
BalasHapusSaya Ny. Olivia Daniel, pemberi pinjaman pinjaman pribadi yang memberikan pinjaman kesempatan seumur hidup. Apakah Anda memerlukan pinjaman segera untuk melunasi hutang Anda atau Anda perlu pinjaman untuk meningkatkan bisnis Anda? Anda telah ditolak oleh bank dan lembaga keuangan lainnya? Apakah Anda memerlukan pinjaman konsolidasi atau hipotek? mencari lebih banyak karena kami di sini untuk membuat semua masalah keuangan Anda menjadi masa lalu. Kami meminjamkan dana kepada individu yang membutuhkan bantuan keuangan, yang memiliki kredit buruk atau membutuhkan uang untuk membayar tagihan, untuk berinvestasi pada bisnis pada tingkat 2%. Saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu Anda bahwa kami memberikan bantuan yang dapat diandalkan dan penerima dan akan bersedia menawarkan pinjaman. Jadi hubungi kami hari ini melalui email di:
(oliviadaniel93@gmail.com)
DATA APLIKASI
1) Nama Lengkap:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Jenis Kelamin:
5) Status Perkawinan:
6) Pekerjaan:
7) nomor WhatsApp:
8) Nomor Telepon:
9) Penghasilan bulanan:
10) Jumlah Pinjaman yang Dibutuhkan:
11) Durasi Pinjaman:
12) Tujuan Pinjaman:
13) Tanggal lahir:
Terima kasih.